Pepaya IPB-9

· Umur berbunga : 114 HST

· Warna kulit buah : hijau terang

· Warna daging buah : jingga kemerahan

· Bentuk tengah buah : angular

· Bentuk pangkal buah : agak kedalam

· Tekstur kulit buah : intermediate

· Bobot per buah : 1.24 kg/buah

· PTT : 11°brix

· Kekerasan : 0.823 mm/s


Pepaya IPB-9

· Umur berbunga : 114 HST

· Warna kulit buah : hijau terang

· Warna daging buah : jingga kemerahan

· Bentuk tengah buah : angular

· Bentuk pangkal buah : agak kedalam

· Tekstur kulit buah : intermediate

· Bobot per buah : 1.24 kg/buah

· PTT : 11°brix

· Kekerasan : 0.823 mm/s

Biaya tanam pepaya Calina hingga menghasilkan berkisar Rp 31 – 35 ribu/ pohon. Hasil panen tahap pertama dari pepaya yang juga dikenal dengan nama IPB-9 ini berkisar 25 sampai 30 kg/ pohon. Harga jual buahnya di kebun Rp 3 ribu/ kg. Dalam sekali periode panen, petani sudah untung sekitar Rp 55 ribu/ pohon. Tanaman ini mulai berbunga pada umur 4 bulan dan terus berbuah sepanjang dua tahun. Buah yang besar belum habis sudah muncul buah yang baru.

Ifan Winangun (19) petani pepaya Calina di Desa Cigudeg, Kabupaten Bogor mengatakan buah pepaya IPB 9 ini agak besar dan rasanya manis. Ia menanam pepaya jenis ini sejak September 2010, sampai sekarang sudah panen 16 kali sebanyak 1,5 ton dari 130 pohon. Saat ini Ifan punya 500 pohon pepaya Calina.

Pedagang banyak yang datang ke kebun pepaya Ifan, di antaranya pedagang buah dari Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta. “Untuk pasarnya, saya nggak bingung, pedagang dari Kramat Jati yang memasok buah pepaya untuk super market carrefour meminta 8 kuintal pepaya per satu minggu dengan harga Rp 3.500 per kg di sini,” tambahnya.

Prof. Dr. Ir Sriani Sujiprihati yang memuliakan pepaya unggul IPB-9 mengatakan sudah melakukan penelitian pepaya ini sejak tahun 2001. Pepaya ini sudah melalui uji pasar, pelepasan varietas dan diseminasi kepada para petani di berbagai wilayah. “Hasilnya, buah ini sangat diminati konsumen, hasil produktivitasnya tinggi dan harganya bagus,” tutur Prof Sriani di Kebun Buah milik Pusat Kajian Buah-buahan Tropika (PKBT) IPB di Tajur, Bogor.

Pemenang Rusnas Award 2004 dan Dosen Berprestasi Tingkat Nasional 2006 ini telah membuktikan bahwa buah Indonesia memiliki kualitas yang lebih. “Kita punya prinsip buah Indonesia tidak kalah dengan buah impor. Buah dengan label Indonesia yakni pepaya Calina, toh laku di pasaran dan berkualitas,” tuturnya kepada Sinar Tani.

Ir. Ketty Suketi Msi anak bimbing program doktor Prof. Sriani mengatakan pepaya Calina bisa ditanam dengan populasi 1.000 – 1.500 pohon/ ha. Pada umur 4 bulan, pepaya ini sudah berbunga, dan pada umur tanaman 7-8 bulan buahnya sudah bisa dipanen. Sampai umur 2 tahun, pohon pepaya Calina tetap berbuah. Tinggi tanaman pada umur 2 tahun masih bisa dijangkau tangan manusia. “Sehingga untuk panennya masih bisa dipetik dengan tangan,” tuturnya.

Bila populasi tanaman 1.500 pohon per ha, maka usaha tani budidaya pepaya Calina bisa menghasilkan keuntungan Rp 82,5 juta, hanya dalam sekali panen tahap pertama. Sebuah usaha yang menjanjikan keuntungan yang besar.

2 comments:

hardi696 said...

saya berminat banget sich tapi bagaimana cara menanam dan setruktur tanah yg bagaimana pohon itu di tanam ,dan bagaimana saya mendapatkan bibitnya? hardianto_i@yahoo.co.id

Ahmad Reza said...

Terima kasih atas informasi yang sangat berguna ini. Saya belajar banyak di halaman web ini. Terima kasih banyak.

Post a Comment